menu melayang

Minggu, 04 Juni 2023    

Key Levels in Trading

Advertisement

Key Levels in Trading

Key Levels in Trading - Key Levels adalah sebuah level harga dari basic support/resistance yang banyak disentuh dan terjadi reaksi harga disana. (Mapo TraderFX).
Dikutip dari channel youtube dengan judul video "Cara Efektif TOP-DOWN ANALYSIS Like A Pro || Price Action + Smart Money Concept"

  • Timeframe weekly Ubah ke line chart
  • marking key level yang menolak harga sebelum berhasil ditembus (resistance)
  • marking key level dibawah yang bertindak sebagai support.
  • tambahkan key level yang lebih dekat dengan harga saat ini
Ubah ke line chart

Kembalikkan ke mode candle, selanjutnya rapikan garis tepat di body penutup candle.
Kembalikkan ke mode candle, selanjutnya rapikan garis tepat di body penutup candle

Lanjut turunakan ke timeframe daily. Atur kembali gari ke level weekly tadi untuk mendapatkan level yang presisi berdasarkan sudut pandang daily.
Lanjut turunakan ke timeframe daily. Atur kembali gari ke level weekly tadi untuk mendapatkan level yang presisi berdasarkan sudut pandang daily


Marking key level daily dengan warna yang lain. Untuk membedakan key level weekly dengan daily. Semakin tinggi timeframe maka semakin penting key levelnya.
Marking key level daily dengan warna yang lain. Untuk membedakan key level weekly dengan daily. Semakin tinggi timeframe maka semakin penting key levelnya

Point penting marking key level:
  • marking level dimana terjadi sentuhan terbanyak
  • utamakan marking body
  • perlakukan key level sebagai area
Lanjut turun ke tf H4 dan dianalisa dari sisi smart money concept. Di tf H4 kita sudah memiliki key level weekly dan daily . Setiap level tersebut dapat bertindak sebagai SnR yang kuat ketika harga datang kembali ke level tersebut.
Lanjut turun ke tf H4 dan dianalisa dari sisi smart money concept. Di tf H4 kita sudah memiliki key level weekly dan daily . Setiap level tersebut dapat bertindak sebagai SnR yang kuat ketika harga datang kembali ke level tersebut

analisa SMC yang akan diterapkan di H4 ini meliputi
  • Market direction
  • order block
  • FVG/IMB
  • Liquidity zone
  • entry opportunities
Pada chart contoh berikut. Harga sudah break kebawah dari daily key level (marking kuning) sebagai info market dikontrol seller sebagai indikasi market directionnya masih penurunan.
Pada chart contoh berikut. Harga sudah break kebawah dari daily key level (marking kuning) sebagai info market dikontrol seller sebagai indikasi market directionnya masih penurunan.

Dengan demikian, kita fokus mencari peluang sell saja. Untuk mencari titik entry ideal maka kita harus menunggu harga naik retes ke key level daily (kuning). Atau secara SMC perhatikan 2 orderblock yang ada diatasnya yaitu extrem order block dan order block yang berada di key level tersebut.
Dengan demikian, kita fokus mencari peluang sell saja. Untuk mencari titik entry ideal maka kita harus menunggu harga naik retes ke key level daily (kuning). Atau secara SMC perhatikan 2 orderblock yang ada diatasnya yaitu extrem order block dan order block yang berada di key level tersebut.

kita akan menjadi orderblock terdekat sebagai zona pantau dengan mempertimbangkan lokasinya yang berada di key level. Setelah mendapatkan zona pantau atau POI selanjutnya turunkan timeframe ke M30 sebagai lower timeframe dari medium timeframe H4 saat ini.
kita akan menjadi orderblock terdekat sebagai zona pantau dengan mempertimbangkan lokasinya yang berada di key level. Setelah mendapatkan zona pantau atau POI selanjutnya turunkan timeframe ke M30 sebagai lower timeframe dari medium timeframe H4 saat ini.

catatan: 
turunkan 2 step timeframe H4 - M30 - M5. atau H1 - M15 - M1. dalam kasus ini di H4 maka lower timeframenya M30. Jika mendapatkan POI di H1 maka lower timeframenya adalah M15.
catatan turunkan 2 step timeframe H4 - M30 - M5. atau H1 - M15 - M1. dalam kasus ini di H4 maka lower timeframenya M30. Jika mendapatkan POI di H1 maka lower timeframenya adalah M15.

POI (orderblock) yang terdekat ini (H4). Jika diturunkan ke M30 akan menjadi area order flow yang didalamnya ada lagi orderblock. di M30 ini kita akan menunggu harga datang kembali ke order flow bahkan ke order block tersebut.
POI (orderblock) yang terdekat ini (H4). Jika diturunkan ke M30 akan menjadi area order flow yang didalamnya ada lagi orderblock. di M30 ini kita akan menunggu harga datang kembali ke order flow bahkan ke order block tersebut.

Jika sudah terjadi Inducement beberapa pips dibawah order flow maka kemungkinan harga tidak akan menyentuh order block didalamnya. Namun jika tidak terjadi inducement maka order flow tersebutlah area yang kemungkinan menjadi inducement dan harga akan menyentuh order block untuk men sweep semua liquidity di inducement tersebut. 

Hal tersebut juga confluence kita untuk entry di zona yang sedand kita tunggu ini. agresif tidak berarti menunggu harga untuk membentuk konfirmasi terlebih dahulu dengan hanya mempertimbangkan inducement+liquidity.
Jika sudah terjadi Inducement beberapa pips dibawah order flow maka kemungkinan harga tidak akan menyentuh order block didalamnya. Namun jika tidak terjadi inducement maka order flow tersebutlah area yang kemungkinan menjadi inducement dan harga akan menyentuh order block untuk men sweep semua liquidity di inducement tersebut. Hal tersebut juga confluence kita untuk entry di zona yang sedand kita tunggu ini. agresif tidak berarti menunggu harga untuk membentuk konfirmasi terlebih dahulu dengan hanya mempertimbangkan inducement+liquidity.

Namun untuk amannya akan lebih baik untuk menunggu reaksi harga dan konfirmasi untuk entry secara konservatif. Untuk macam macam konfirmasi bisa candlestick pattern, chart pattern dan choch.
Namun untuk amannya akan lebih baik untuk menunggu reaksi harga dan konfirmasi untuk entry secara konservatif. Untuk macam macam konfirmasi bisa candlestick pattern, chart pattern dan choch.

Setelah ditunggu di M30. Harga naik sudah sampai ke order flow setelah sebelumnya terjadi inducement level di EQH tersebut. 
Setelah ditunggu di M30. Harga naik sudah sampai ke order flow setelah sebelumnya terjadi inducement level di EQH tersebut.

Selanjutnya terlihat terjadi konfirmasi berupa dominan break sell dengan demikian kita dapatkan peluang sell dengan target terdekat di orderblock terdekat atau di swing low dibawahnya dengan target maksimal di key level yang sudah di marking sebelumnya.
Selanjutnya terlihat terjadi konfirmasi berupa dominan break sell dengan demikian kita dapatkan peluang sell dengan target terdekat di orderblock terdekat atau di swing low dibawahnya dengan target maksimal di key level yang sudah di marking sebelumnya.

Harga turun di TP terdekat di extrem order blcok. 
Catatan: 
apabila harga berbalik arah hanya di order flow maka TP rasional adalah di extreme orderblock karena besar kemungkinan harga akan kembali naik ke orderblock diatas yang kita tunggu.
Harga turun di TP terdekat di extrem order blcok. Catatan apabila harga berbalik arah hanya di order flow maka TP rasional adalah di extreme orderblock karena besar kemungkinan harga akan kembali naik ke orderblock diatas yang kita tunggu.

Timeframe M5 dan M1 sebenarnya digunakan untuk meminimalisir risk dan memperbesar reward. Contoh di chart di M5 kita punya kesempatan entry lebih atas karena telah terjadi konfirmasi berupa double top.
Timeframe M5 dan M1 sebenarnya digunakan untuk meminimalisir risk dan memperbesar reward. Contoh di chart di M5 kita punya kesempatan entry lebih atas karena telah terjadi konfirmasi berupa double top.

Hal yang paling sulit dalam menganalisa adalah menurunkan ego ketika harga sudah sampai TP terdekat namun masih keukeuh hold sampai TP terjauh (greedy/tamak)

5 Kriteria Identifikasi Strong Key Level

Turning point: 

level harga yang berhasil membalikkan trend sebelumnya.
Turning point level harga yang berhasil membalikkan trend sebelumnya

Multiple Rejection:

 Penolakan harga terhadap suatu level sebagai tindakan nyata trader pada level yang sama pada waktu yang berbeda. Rejection ini membuat level tersebut lebih kuat dari sebelumnya.
Multiple Rejection Penolakan harga terhadap suatu level sebagai tindakan nyata trader pada level yang sama pada waktu yang berbeda. Rejection ini membuat level tersebut lebih kuat dari sebelumnya

Akan tetapi, semakin banyak rejection tidak menjamin bahwa suatu saat ketika harga datang kembali ke level tersebut akan kuat menahan kembali harga.
Akan tetapi, semakin banyak rejection tidak menjamin bahwa suatu saat ketika harga datang kembali ke level tersebut akan kuat menahan kembali harga.

Level S&R Sebaris:

level yang bertindak sebagai support dan resistance sekaligus. Itu berarti level tersebut memiliki peluang yang tinggi untuk menolak harga jika datang kembali.
Level S&R Sebaris level yang bertindak sebagai support dan resistance sekaligus. Itu berarti level tersebut memiliki peluang yang tinggi untuk menolak harga jika datang kembali

Significant up/down: 

level ini menunjukkan keadaan sebelumnya bahwa harga akan turun/naik secara dratis di level harga ini.
Significant updown level ini menunjukkan keadaan sebelumnya bahwa harga akan turunnaik secara dratis di level harga ini

Level harga terbaru: 

level harga baru yang terjadi cenderung lebih kuat dibandingkan level yang sudah lama terbentuk dan sudah sering tersentuh.
Level harga terbaru level harga baru yang terjadi cenderung lebih kuat dibandingkan level yang sudah lama terbentuk dan sudah sering tersentuh

Level tersebut dapat digunakan dalam 2 cara:
  • untuk mengidentifikasi market direction setiap terjadi reaksi harga dengan hasil penembusan atau rejection pada level level ini sekaligus informasi untuk kita apakah buyer/seller yang sedang mengontrol harga di market.
  • level target take profit

Dalam konteks trading, "key level" merujuk pada level harga yang dianggap penting atau signifikan dalam analisis pasar. Key level dapat berupa level support (dukungan) atau level resistance (hambatan). 


Level support adalah level harga di bawah harga saat ini di mana tekanan jual terbatas, dan harga cenderung memantul ke atas. Ini dianggap sebagai area di mana permintaan beli cukup kuat untuk mencegah harga turun lebih jauh. Trader sering mengamati level support untuk mengidentifikasi titik masuk yang potensial untuk posisi beli.


Sementara itu, level resistance adalah level harga di atas harga saat ini di mana tekanan jual dianggap kuat dan harga cenderung sulit untuk naik lebih tinggi. Ini adalah area di mana penawaran jual lebih tinggi dari permintaan beli. Trader sering melihat level resistance untuk mengidentifikasi titik masuk yang potensial untuk posisi jual.

Cara Efektif TOP-DOWN ANALYSIS Like A Pro  Price Action + Smart Money Concept


Ketika harga mencapai key level, banyak trader mengamati reaksi pasar. Jika harga memantul atau terpental dari level tersebut, dapat menjadi konfirmasi bahwa key level tersebut valid dan memiliki pengaruh signifikan pada pergerakan harga. Namun, jika harga berhasil menembus key level dengan kuat, hal ini dapat menunjukkan perubahan tren atau terbentuknya tren baru.


Penting untuk dicatat bahwa key level dapat berbeda untuk setiap instrumen atau pasangan mata uang. Level ini sering ditentukan berdasarkan level historis yang signifikan, seperti level tinggi atau rendah sebelumnya, level Fibonacci, atau level yang didasarkan pada indikator teknikal lainnya. Trader menggunakan key level sebagai referensi untuk mengambil keputusan perdagangan, menentukan level stop loss, dan mengidentifikasi potensi peluang trading.

Advertisement

KONSULTASI VIA WA

Hubungi Saya Via WhatsApp

BLOG POST

RELATED POST

Back to Top

Cari Artikel

Advertisement

PRODUK DIGITAL


PAKET NELPON TELKOMSEL PAKET SMS TELKOMSEL
TOOLS OTOMATIS SELLER SHOPEE TOOLS OTOMATIS KONTEN AFFILIATE SHOPEE tools otomatis facebook
DAFTAR AGEN PULSA KOLEKSI PRODUK ARMAILA

ARM

Advertisement

FACEBOOK

AGEN PULSA

RANDOM POST

Iklan

Close x